Penyerobotan Lahan di KIT Mengatasnamakan Kelompok Tani

Pekanbaru, Detak60.com-- Usai penyegelan alat berat ekskavator di lahan Kawasan Industri Tenayan (KIT) Pekanbaru kemarin, penanggung jawab alat berat tersebut telah mendatangi Mako Satpol PP untuk menindak lanjuti penyegelan tersebut.

Demikian disampaikan Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono. Disampaikan Agus, bahwa aktifitas penyerobotan tersebut mengatasnamakan kelompok tani.

"Oknum itu berinisial JS. Dia minta maaf, kalau mau ribut saya masukan ke ranah hukum," kata Agus. 

Menurut Agus, pengakuan JS saat datang ke kantor Satpol PP, ada rencana akan membuka lahan sebesar 4 hektare. Ia membersihkan lahan atas kerjasama dengan tiga oknum kelompok tani. 

Masih pengakuan JS, setelah dijadikan lahan pertanian, akan ada bagi hasil atas lahan yang digarap. "4 hektare, dari tiga orang kelompok tani. Pengakuannya mau tanam kacang dan jagung," jelasnya. 

Sedangkan ekskavator yang digunakan JS untuk membersihkan lahan itu merupakan alat berat sewa. "Eskavator masih tersegel, sudah di BAP. Dia nyewa juga alat beratnya, dia bilang perjanjian pengelolaan lahan, nanti bagi hasil," jelasnya. 

Diberitakan sebelumnya, ada oknum yang ingin menyerobot lahan KIT milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Oknum itu membawa alat berat jenis ekskavator untuk membersihkan lahan yang masuk ke dalam kawasan strategis nasional itu. 

"Di kawasan industri tenayan, itu merupakan kawasan strategis nasional. Lahan itu adalah milik Pemko Pekanbaru. Kita punya lahan, ada oknum melakukan pembersihan dengan menggunakan ekskavator, dilaporkan oleh masyarakat. Kita juga ada lurah yang mengawasi, lurah Industri Tenayan," kata Agus. 

Satpol PP mendatangi lokasi, Senin kemarin. Namun, tidak ada satu orang pun berada di lokasi. Hanya ada satu unit alat berat dan jerigen berisi minyak. Instansi penegak Peraturan Daerah (Perda) itu langsung menyegel alat berat. 

"Kita langsung mendatangi tempat itu. Waktu kita datang tidak ada orang, lari kabur. Alat berat mau kita bawa tidak bisa karena tidak ada operatornya. Kemudian kita segel di sana. Ada ditemukan beberapa minyak, mungkin minyak untuk ekskavator itu," jelasnya.**


[Ikuti Detak60.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar