Zulhas Kuasai Rumah Dinas dan Ruang Kerja Ketua MPR, Wasekjen PAN Sebut Keinginan Bamsoet

Jakarta, Detak60.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PAN, Irvan Herman geram dengan berbagai serangan yang dialamatkan kepada Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, terkait ruangan kerja dan rumah dinas Ketua MPR RI. Ia menegaskan, Zulkifli Hasan tetap menempati ruang kerja dan rumah dinas Ketua MPR, bukan keinginannya. Ketua MPR dan Ketua DPR saat ini, tak mau pindah dari rumah dinas sebelumnya. 

"Itu karena Ketua DPR RI yang sekarang tak mau pindah dari Rumah Dinas Menko PMK. Begitu juga Ketua MPR RI sekarang, Mas Bamsoet (Bambang Soesatyo, red) tidak mau pindah dari Rumah Dinas Ketua DPR, secara otomatis pak Zulkifli Hasan juga tak mau pindah. Jika semua pindah juga akan membutuhkan proses yang cukup lama dan ada penambahan biaya renovasi," ujar Irvan kepada wartawan, kemarin.

Menurut Irvan, kasus Rumah Dinas dan Ruang Kerja Ketua MPR RI diputarbalikkan, dijadikan framing negatif, sekaan-akan menjadi hal yang benar. Hal tersebut merupakan serangan personal terhadap figur dan ketokohan Zulkifli Hasan. 

"Fitnah itu keji lho. Itu upaya negatif dan destruktif untuk menghajar Pak Zul (Zulkufli Hasan, rd) menjelang kongres. Membuat citra negatif kepada pak Zul. Tapi alhamdulillah, Pak Zul tetap diberi kesabaran oleh Allah," tukasnya.

Lebih lanjut, Irvan mengungkapkan, Bamsoet pernah menyampaikan dan menjelaskan dengan nada bercanda, bahwa ruangan Ketua MPR RI yang lama itu (ruagan yang pernah digunakan Zulkifli Hasan, red) desainnya jadul alias ketinggalan zaman. Karena itu, Bamsoet lebih memilih ruangan kerja Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta, sudah direnovasi dengan desain yang lebih modern.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, meminta Zulkifli Hasan memberi teladan yang baik bagi masyarakat. Menurutnya, langkah Zulkifli Hasan yang masih menempati rumah dinas Ketua MPR menunjukkan tidak adanya itikad baik. 

"Sebagai pejabat publik, Zulkifli Hasan harusnya memberi contoh kepada masyarakat. Yang dipertontonkan, dia Tidak memiliki itikad yang baik untuk mengembalikan fasilitas negara," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Ujang yang juga pengamat politik ini menilai bahwa seharusnya, jika seorang menempati jabatan baru, maka semua fasilitas di jabatan lama harus dikembalikan kepada negara. Jika tidak, secara etika itu melanggar kepatutan.

"Saat ini kita memang sedang dipertontonkan dengan miskinnya keteladanan dari para elite. Elite berbuat seenaknya dan tak memberi suri tauladan yang baik pada rakyat," pungkasnya.

Perlu diketahui, Wakil Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) masih menggunakan ruangan kerja dan rumah dinas (rumdin) Ketua MPR RI. Padahal posisi dia sebagai ketua lembaga tinggi negara periode 2014-2019 itu sudah berakhir. Saat ini pun posisi dia sebagai Wakil Ketua MPR RI. Sementara posisi Zulhas yang semula menjadi Ketua MPR digantikan oleh Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk periode 2019-2024.

Zulhas yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2014-2019 itu juga masih menempati rumah dinas Ketua MPR di Widya Chandra IV nomor 16, Jakarta Selatan. Sementara itu Bamsoet yang mestinya tinggal di rumah yang ditempati Zulhas terpaksa masih bernaung di rumah dinas milik Ketua DPR RI.

Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani terpaksa harus menempati rumah dinas milik Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Menko PMK adalah jabatan Puan pada periode 2014-2019. (MR)


[Ikuti Detak60.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar