Cuitan Cuitan 'Anak Pasa Duri' , Banjir Jangan Jadi Pencitraan Mari Berdiskusi

Banjir yang menggenangi salah satu kediaman warga di Duri

Duri, Detak60.com - Curah hujan yang tinggi tentunya banyak membuat genangan air serta musibah banjir bagi sebagian besar masyarakat, terutama masyarakat yang menempati padat penghuni dan minimnya saluran drainase.

Namun itu bukan alasan oleh pemerintah jika terjadi Banjir di lingkungan perumahan masyarakat. Dimana 2 hari ini Duri di guyur hujan lebat, dengan intensitas yang cukup lama dan berakibat pada debit air yang tidak tertampung, sehingga meluap sampai ke rumah-rumah penduduk.

Bahkan menjadikan beberapa titik di Kota Duri Terendam serta fenomena Banjir di perumahan dan beberapa titik di Duri menjadi buah bibir rutin di saat musim hujan tiba.

Pembuatan, Perbaikan dan peningkatan drainase setiap tahun selalu di anggarkan melalui APBD Bengkalis secara berjenjang, mulai dari musrenbang dan dikawal sampai masuk ke dalam APBD Bengkalis, tapi yang terjadi, setiap tahun titik-titik atau lokasi banjir malah bertambah.

"Apakah tidak tepat sasaran, tapi bukti fisik kegiatan drainase tersebut itu ada dan nyata dapat dilihat oleh Mata umuk dan masyarakat, "cuitan Anak Pasa Duri yang akrab disapa Boy Anas.

Kami mengharapkan pemerintah dalam hal ini Dinas Perkim dan Dinas PUPR harus lebih kreatif dan sistematis. Mandau harus memiliki peta sanitasi dan saluran. Kalo bisa anggarkan setiap 2 tahun lakukan Update kondisi nya. Berikan ke pihak kompeten seperti, bisa konsultan kajian dan yang lainnya.

"Jadi bisa mengetahui mana Parit Utama serta cabang-cabang dgn parit-parit pendukung. Saat ini mana Parit Utama, berapa panjang nya, bagaimana kondisi nya, berapa kemampuan menampung Debit air maksimalnya diliat dari cabang parit kecil yang berhubungan dengan parit tersebut. Mana parit lungkungan, mana parit air hujan dan sebagainya sejauh ini tak dapat diketahui, "ujar Boy.

Sekarang mari kita tanya data ke dinas terkait, mana parit yang mengalami Sendimin dan harus di lakukan normalisasi, apakah ada data real?

Untuk mengetahuinya harus selalu di cek ke lapangan oleh dinas terkait.

Jangan Setelah ada nya Banjir baru di cari tahu penyebab nya, Sungguh cara kerja yang sangat klasik. Jangan hanya sekedar di anggarkan, sudah jadi DPA, konsultan perencana turun, liat kondisi nya masih bagus, namun demi penyerapan anggaran tetap dilakukan juga. Akhir nya parit bagus dan permanen, namun tidak terlalu mempengaruhi debit air.

"Atau mungkin ada unsur kepentingan Pokir Oknum Dewan yang padahal menjadi wakil masyarakat, sehingga penyerapan anggaran tetap dilakukan juga, "canda Boy dalam tulisannya.

Parit kita di Duri atau Mandau memang banyak, tapi yang anehnya saat intensitas curah hujan tinggi, tu parit masih tetap kering.

Marilah segera membuat Map drainase untuk Mandau ini, Anggaran untuk drainase cukup besar di mandau setiap tahun, dari yang Penunjukkan Langsung (PL) sampai Tender dengan nilai yang fantastis oleh Dinas Perkim dan Dinas PUPR, tetapi banjir tetap menggenangi pemukiman penduduk.

"Mari kita diskusi sama-sama, Jangan jadikan musibah banjir jadi ajang pencitraan politik, tapi jadikan pelajaran untuk ke depan nya, "sarannya.

Kalopun ada Pokir Dewan, para anggota dewan juga harus kordinasikan skala prioritas dengan dinas terkait. Apakah layak untuk di tingkatkan atau gimana, Kalo perlu di ganti kegiatan untuk menjadi aspirasi dan konstituen para anggota dewan. gak harus infrastruktur fisik. Bisa jari dalam bentuk pelatihhan serta masih banyak yang lainnya. ***


[Ikuti Detak60.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar