Masuk DPO Polda Riau Sejak Maret 2020 dan Diamankan di Jambi

Pelarian Plt Bupati Bengkalis, M, Berakhir di Jeruji Besi Polda Riau

Plt Bupati Bengkalis M yang berhasil diamankan Polda Riau di wilayah Jambi merupakan terduga kasus korupsi PDAM Inhil 2013

Riau, Detak60.com - Sejak awal Maret 2020, Plt Buapti Bengkalis M alias Amad sudah ditetapkan oleh Polda Riau masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait perkara tersangka dugaan korupsi pipa transmisi PDAM di Tembilahan, Kabupatek Indragiri Hilir, Riau.

M yang lari dan bersembunyi, serta berpindah-pindah tempat dari Pekanbaru pindah ke Jakarta. Setelah terendus ada di Jakarta, pindah lagi ke Bandung, Yogyakarta. Kemudian berganti tempat dari hotel ke hotel, hingga akhirnya terendus ke kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Pada awal pelarian yang bersangkutan masih menjabat sebagai Plt Bupati. Dimana yang bersangkutan sejak Februari 2020, M telah mengendalikan Pemerintahan Kabupaten Bengkalis dari tempat persembunyiannya, hingga keluar keputusan Gubernur Riau berupa SK Pengangkatan Sekda Bengkalis Sdr Bustami HY selaku Pelaksana Harian (Plh) pada 11 Maret 2020.

"Buronan M (Muhammad) kita tahan sejak Jumat (7/8/20) lalu di Mapolda Riau, "kata Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, SIK, SH, MSi, melalui Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Riau, Kombes Pol Andri Sudarmadi, Minggu (9/8/20).

Sebelumnya Penyidik telah melakukan pemanggilan pertama sebagai tersangka pada 3 februari 2020, namun M tidak hadir. Pada panggilan kedua juga tidak hadir tanpa alasan yang sah. Pada saat itu tersangka mengajukan penundaan pemeriksaan dengan alasan akan melaksanakan pernikahan putri kandungnya & bermohon untuk diperiksa pada tanggal 25 Februari 2020.

Namun, kata Kombes Andri, "jadwal penundaan yang ditentukan tersebut, tersangka juga tidak pernah hadir. Saat itu penyidik langsung cek keberadaan tersangka di kantor Bupati Bengkalis, rumah dinas, rumah pribadi maupun lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat persinggahannya namun tersangka M tidak ditemukan dan telah melarikan diri. Mangkir dua kali dari panggilan penyidik, M justru tiba-tiba mengajukan Praperadilan ke PN Pekanbaru terhadap penetapan status tersangka yang didaftarkan Rabu, 26 Februari 2020, Nomor Register Perkara 4/Pid.Pra/2020/PN Pbr.
Namun upaya praperadilan tersebut kandas dan pengadilan menolak seluruh isi gugatan praperadilannya. Dalam putusannya di PN Pekanbaru, Selasa, 24 Maret 2020 silam, Hakim tunggal Yudisilen mengatakan, Ditreskrimsus Polda Riau dalam menetapkan Muhammad sebagai tersangka sudah sesuai prosedur dan perlu dibuktikan di persidangan, "terang Kombes Andri.

Polda Riau kemudian menetapkan Muhammad dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), awal Maret 2020, usai mangkir dari dua kali panggilan.

Dasar penetepan DPO, M tidak kooperatif selama proses penyidikan. Plt Bupati Bengkalis (Muhammad,red) ini langsung menghilang usai ditetapkan sebagai DPO oleh Polda Riau.
Dengan ditolaknya praperadilan Muhammad, hakim memerintahkan penyidik Ditreskrimsus Polda Riau untuk melanjutkan proses penyidikan dugaan korupsi pengadaan pipa transmisi PDAM di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pada 2013 silam, "kata Andri.

Masih lanjutnya, "Sebelum penahanan dilakukan, kita lakukan pemeriksaan rapid test untuk memastikan yang bersangkutan tidak dalam status reaktif Covid-19, "tambahnya.

Polda Riau menerapkan protokol kesehatan terhadap seluruh tahanan yang baru masuk, maupun sedang menjalani masa penahanan. Tahanan baru wajib mengikuti rapid test sebelum masuk dan akan dilakukan swab selama dalam penahanan.

Penahanan terhadap tersangka Muhamad. Ini menjadi jawaban atas komitmen Polda Riau dalam memberantas Korupsi.

“Pemberantasan korupsi itu harus dicabut seakar-akarnya, sehingga tidak muncul kembali dimasa yang akan datang, sesuai dengan pernyataan Kapolda beberapa waktu yang lalu dalam sebuah diskusi.

Polda Riau mendeteksi adanya pola unik korupsi di Riau berupa keterlibatan swasta, bukan penyelenggara negara atau PNS, sebagai pengendali korupsi. Perlu pendekatan khusus dalam menghadapi kejahatan yg menyedot darah rakyat itu, salah satunya dengan ketegasan. ***


[Ikuti Detak60.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar