PHK Besar-Besaran Menimpa 900 Karyawan Wahana di Duri, Komisi 1 Akan Panggil Chevron

Anggota DPRD Bengkalis Syahroni Untung, SH.

Duri, Detak60.com - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran melanda dunia perburuhan sektor Migas di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Ditengah pandemi Corona yang membuat ekonomi terpuruk, Justru 900 karyawan sektor migas yang berada di bawah naungan PT. Wahana Karsa Swandiri selaku Bisnis Patner PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) justru harus kehilangan pekerjaannya. 

Para buruh hanya termenung menerima surat pemutusan kontrak kerja yang mana dapat memutuskan harapan penghidupan bagi keluarga yang menanti di rumah. 

"Surat pemutusan hubungannya sudah kami terima. Semula kami kira hanya isu-isu saja. Ternyata benar adanya. Tak tahu lagi harus bagaimana sesudah ini, "ujar sejumlah karyawan yang termenung menerima surat pemutusan hubungan kerja itu.

Dikatakan mereka bingung dengan situasi yang dihadapi. Disaat keluarga butuh biaya ditengah awal masa pembelajaran dan perkulihan, mereka harus kehilangan mata pencarian.

"Entahlah bagaimana setelah ini. Anak saya baru masuk kuliah. Entah gimana biaya kuliahnya setelah ini, "keluh kesah mereka yang enggan di sebut identitasnya.

Dikatakannya PHK 900 karyawan ini jelas pukulan telak bagi dia dan kawan-kawannya. Mereka tak tahu lagi harus bekerja dimana karena mereka adalah buruh migas yang sudah puluhan tahun bekerja di kota minyak ini.

"Kami harap ada yang memperhatikan nasib kami 900 buruh bukan jumlah yang sedikit, "keluhnya.

Mendengar kabar tersebut, salah seorang Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Komisi 1 Partai Golkar, Syahroni Untung, SH menyayangkan sikap dan tindakan perusahaan yang mem PHK para buruh migas tersebut. 

"Saya mewakili kawan-kawan Komisi 1 juga sangat terkejut dengan adanya berita tentang karyawan yang di PHK sebanyak 900 orang. Itu bukan jumlah yang sedikit. Jika saja 900 orang itu punya istri dan anak 2 orang, maka berapa yang akan merasakan dampaknya, "tanya Syahroni yang akrab disapa Roni.

Masih tambahnya, "hal ini tidak bisa dibiarkan karena menyakut harkat hidup orang banyak. Apa lagi disaat kondisi pendemi ini apakah tidak ada pertimbangan dan kebijakan dari perushaan baik PT. Wahana nya mau pun Chevron sendiri, sehingga dirasakan tidak memikirkan karyawan 900 orang yang akan di PHK. Ini sangat menjadi perhatian bagi kita semua, dan kita harap antara pihak Chevron dan Wahana bisa macari solusi agar pemutusan ini jangan sampai terjadi. Jangan hanya gara-gara tidak ada kecocokan kerja sama antara Chevron dan Wahana sehingga karyawan yang di korbankan. Kembali saya tegaskan saya dari komisi 1 beserta kawan kawan di DPRD melalui Dinas Tenaga Kerja Bengkalis akan panggil pihak Chevron dan Wahana ingin mempertanyakan apa sebenarnya yang terjadi sehingga mendapatkan penjelasan dan solusi sehingga karyawan tidak di PHK. Ini akan segera kita lakukan melalui Dinas terkait, "tegasnya.

Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh PT. Wahana terhadap 900 buruh yang telah puluhan tahun tersebut akan sangat terasa dampaknya bagi keluarga-keluarga buruh di rumah. 

"Sekali lagi saya tekan kan, Chevron dan Wahan harus bertanggung jawan, karena selama ini apa yang telah diberikan oleh para buruh kepada perusahaan harus menjadi penilaian. Komisi 1 yang membidangi tenaga kerja segera akan menyelesaikan masalah ini, "tutupnya. ***

 

 


[Ikuti Detak60.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar