Nilai Rupiah Terus Melemah

Nasional, Detak60.com-- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Senin (23/3/2020) dibuka semakin parah hingga menyentuh level Rp16.608/USD berdasarkan data JISDOR BI. Kejatuhan mata uang Garuda mengiringi perbaikan dolar terhadap mata uang rival lainnya.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka ambruk menjadi Rp16.608/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah semakin tak berdaya usai Jumat kemarin di posisi Rp16.273/USD.

Data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah stagnan mengawali pekan ini, dimana rupiah masih bertengger pada level Rp16.269/USD. Raihan tersebut masih sama dari sesi penutupan akhir pekan sebelumnya.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange memperlihatkan tren negatif dengan anjlok menuju Rp16.550/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp15.960 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp15.975-Rp16.575/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi jatuh cukup dalam. Dimana terlihat kurs rupiah awal pekan ini bertengger di Rp16.276/USD.

Di sisi lain seperti dilansir CNBC, dolar AS bangkit terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan hari Senin, ketika pasar saham global berjatuhan. Kekhawatiran tentang pengetatan likuiditas di tengah krisis virus corona masih jadi perhatian.

Dolar bangkit melawan Poundsterling menuju posisi terkuat setidaknya sejak 1985. Melawan mata uang lainnya, greenback naik ke arah posisi terbaik 17 tahun terhadap dolar Australia dan mendekati posisi puncak 11 tahun versus dolar Selandia Baru saat investor menjual aset berisiko.

Dolar naik 0,96% terhadap pound untuk berada di level 1,1559, mendekati posisi terkuat setidaknya sejak 1985. Greenback ditutup pada posisi tertinggi multi-tahunan terhadap dolar Australia dan Selandia Baru. Terhadap yen, mata uang dolar AS naik 0,11% menjadi 110,92.**


[Ikuti Detak60.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar