Pembahasan Krisis Air Bersih di Duri Buntu, Camat Mandau Ketuk Hati PHR

DURI, DETAK60.COM - Kamis (12/6/25025). Pemerintah Kabupaten Bengkalis diketuai Sekretaris Daerah (Sekda), dr Ersan Saputra TH mendatangi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) guna membahas permasalahan Krisis air bersih yang melanda masyarakat Kota Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis sejak beberapa pekan terakhir.

Bertempat di Kantor Serindit, Komperta PHR Duri, Sekda dan rombongan diterima Head Of Relations Zona Rokan North, Hardiyanto.

Pasokan air baku yang masih bersumber dari waduk PT PHR di DSF 125 menjadi salah satu alasan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Terubuk (TT) tak dapat melayani ribuan pelanggannya dikarenakan PHR mengurangi pasokannya hingga dititik dasar 15 hingga 20 Liter/detik yang masyarakat krisis.

PHR pun mengungkap berbagai alasan. Mulai dari kerusakan pompa air dari Sungai Rangau, Rokan Hilir (Rohil) hingga peremajaan pipa yang terbentang sejauh 14 Kilometer melalui Jalan Pipa Air Bersih, Kecamatan Simpang Padang, Kecamatan Bathin Solapan, Bengkalis.

Selain itu, musim kemarau dan menurunnya debit air diwaduk dikarenakan minimnya pasokan air membuat situasi suplai air ke pelanggan PDAM TT Cabang Duri dan sekitarnya semakin horor. Ribuan pelanggan kini mulai mengeluhkan tingginya pengeluaran cost hanya untuk memenuhi air bersih melalui pedagang air bersih. Hal tersebut semakin diperparah dengan dicabutnya subsidi PDAM hingga berimbas akan meroketnya tarif pembayaran tagihan air meski tak maksimal diterima pelanggan.

"Kami dari Pemerintah Kabupaten hanya meminta CSR PHR melalui distribusi air bersih dan tidak berupa yang lain. Ini pun semua hanya untuk masyarakat dan ini pun barang milik tuhan,"ujar Ersan.

Dikatakan mantan Kadinkes Bengkalis ini, diibaratkan pembangunan Insfrastruktur kemungkinan besar bisa ditunda, namun jika air dalam kehidupan, tidak bisa ditunda. Untuk itu Ersan memohon agar PHR dapat memaksimalkan distribusi air bersih dikarenakan masih sama - sama milik Negara. Pemkab perpanjangan Pemerintah ditingkat daerah sementara PHR milik Negara dengan satu tujuan membantu masyarakat.

"Tujuan kami hanya untuk masyarakat, tidak ada yang lain, namun jika tidak dapat direalisasikan, tentunya kami tidak dapat berbuat banyak. Bisa saja kami lepas tangan dan kendali diambil masyarakat, namun hal tersebut jangan terjadi,"ujarnya.

Senada, Direktur PDAM TT Bengkalis, Abel Iqbal juga memohon agar kiranya PT PHR dapat menambah pasokan air bersihnya agar krisis air bersih tidak berkepanjangan.

"Kami hadir disini untuk mencari solusi agar krisis air bersih masyarakat tidak berkepanjangan,"ungkapnya.

Namun lagi - lagi Hardiyanto tetap kukuh dengan keputusan PHR tetap menunggu usai perbaikan pipa hingga pertengahan bulan Juli 2025 mendatang dan dengan pasokan air yang tersedia diangka 76 Psi.

"Untuk operasional, kini kami sudah menggunakan mobil tangki untuk suplai air. Namun tidak menutup kemungkinan jika permasalahan ini sudah terurai, pasokan air akan ditambah,"janjinya.

Namun, seluruh penjelasan tersebut tak membuat Camat Mandau, Riki Rihardi mengalah. Demi masyarakatnya Riki sempat meradang dengan membeberkan pengorbanan pihaknya, salah satunya meredam marah masyarakat Kelurahan Pematang Pudu akan kondisi jalan yang tidak diperhatikan pihak PHR hingga mengundang amarah masyarakat. Lagi - lagi dirinya pasang badan mendinginkan suasana agar kondusif, namun hal PT PHR seakan tak memandang hal itu dan justru dianggap ingkar janji.

"Sebelumnya kami sudah pasang badan ke masyarakat untuk PHR dengan meredakan amarah masyarakat terkait kondisi jalan di Tegar, Kelurahan Pematang Pudu. Nah ini masalah lagi lagi terkait air bersih. Jangan sampai kami lepas tangan. Kami hadir disini untuk mengetuk hati PHR. Jangan bicara soal tekhnis, kita bicara soal sosial masyarakat,"paparnya.

Hingga pertemuan berakhir, tidak ada solusi ataupun jalan keluar dari perasalahan air bersih yang menjadi pembahasan utama dari pertemuan itu. PHR masih tampak mempertahankan keputusannya dengan hanya sanggup mensuplai air bersih diangka 15 hingga 20 Liter perdetik hingga akan memaksa masyarakat terus paceklik air bersih hingga batas waktu yang dijanjikan dipertengahan Juli 2025 mendatang.

Selain Sekda Bengkalis, dr Ersan Saputra TH, Direktur PDAM TT Bengkalis, Abel Iqbal, dan Camat Mandau dan Riki Rihardi, juga tampak hadir Kepala Bappeda, Rinto, Kadis PUPR, Ardiansyah, Kabag Perekonomian Setda Bengkalis, Khairi Fakhrizal, Kepala Cabang PDAM TT Duri, Darwin Ginting, dan Forum Pelanggan PDAM TT Duri, Suhendra.***


[Ikuti Detak60.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar