Terlapor Diduga Merupakan Keluarga Besar Bupati Bengkalis

Laporan Penganiayaan Ibu Bhayangkari Masih Mandek Diduga Belum Ada Kejelasan

Korban Liara Loviza yang juga merupakan salah seorang ibu Bhayngkari memegang bukti laporan penganiyaan
DURI, DETAK60.COM - Senin (28/3/2022) merupakan hari yang sial bagi salah seorang istri dari ibuk Bhayangkari.
 
Bagaimana tidak, awal mula berselisih paham antara perempuan dan berujung pada penganiyaan yang mana diduga pelaku merupakan suami yang juga berprofesi sebagai oknum wartawan dj kota Duri yang kerap juga mengaku sebagai keluarga dari Bupati Bengkalis. 
 
Berikutnya, Jum'at (22/4/22) malam, kekesalan memuncak saat menunggu kabar dari pelaporan dirinya ke Mapolsek Mandau dengan nomor LP/81/III/2022/SPKT/RIAU/RES - BKS/SEKMANDAU tak kunjung berlanjut dan tak mendapat kejelasan sejak akhir bulan Maret 2022 lalu. Pasalnya, seluruh barang bukti telah diberikan kepada penyidik termasuk hasil visum akan penganiayaan yang dialaminya.
 
Liara Loviza (33) warga Jalan Gaya Baru, Kelurahan Duri Timur, Kecamatan Mandau yang juga bahagian dari Ibu Bhayangkari Polri, mengaku dianiaya pria berinisial H dan mengaku sebagai salah seorang keluarga besar orang nomor satu di Negeri berjuluk Sri Junjungan Bengkalis sesaat sebelum pembukaan kegiatan KNPI Bengkalis di Bangunan Pasar Sultan Syarif Kasim Desa Tambusai Batang Dui Kecamatam Bathin Solapan, Senin (28/3/22) lalu sekira pukul 16.30 WIB silam. 
 
Akibat dari penganiayaan itu, korban mengalami luka memar dan sakit pada bahagian bokong. Namun sayang, yang diduga pelaku masih berkeliaran bebas tanpa ada itikad baik menyelesaikan permasalahan baik secara kekeluargaan dan juga secara hukum.
 
"Saya juga heran, kok sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya. Diduga Pelaku masih berkeliaran dan beraktifitas dengan bebas, "keluh Ara, sapaan akrabnya yang menjadi korban dari penganiyaan..
 
Dikatakan Ara yang juga berprofesi sebagai bidan di Kota Duri ini mengaku, jika awalnya terlibat perselisihan dengan istri pelaku, namun seiring berjalan waktu melibatkan pelaku hingga berujung dengan aksi penganiayaan.
 
"Saat itu saya disorong pelaku hingga jatuh ditangga bangunan pasar Sultan Syarif Kasim. Setelah itu saya dikata - katai dengan bahasa yang tidak pantas. Aku tidak takut dengan polisi, jangan mentang mentang kau istri polisi, "kisahnya menirukan logat pelaku.
 
"Sebelumnya pernah saya hubungi Pak Kanit, namun kendalanya masih terbentur dengan saksi. Saksi sakit, nah sekarang sudah sehat, lalu apalagi kendalanya dan ada juga masukan kesaya jika laporan ini tidak ditindak lanjuti, maka lanjutkan saja ke Propam Polda Riau,"ungkap korban.
 
Kapolsek Mandau, Kompol Indra Lukman Prabowo melalui Kanit Reskrim, AKP Firman saat dikonfirmasi membenarkan laporan itu. 
 
"Saksi sudah dipanggil, tetapi belum datang dengan alasan sakit. Sudah minta bantu korban juga menghadirkan saksi tersebut. Ini mau panggilan kedua buat saksi, "tegasnya. ***
 


[Ikuti Detak60.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar