Bukan nya Meningkatkan Pelayanan, UPT KIR Bengkalis di Duri Malah Menurunkan Pelayanan

Boy annnas Ketua KAPEMARY

Duri, Detak60.com - UPT Balai Pengujian atau yang dikenal dengan sebutan UPT KIR milik Dinas Perhubungan (Dishub) Bengkalis yang berada di kulim tepatnya di kecamatan Bathin Solapan diduga mengalami penurunan pelayanan.

Mengalami penurunan pelayanan ini baru terjadi dan dirasakan sekitar atu bulan belakangan. Biasa nya pengusaha kendaraan bermotor dna bertonasi yang akan melakukan pengujian mobil Tanki bisa dilaksanakan di UPT tersebut, namun belakangan ini tidak lagi bisa dilakukan di UPT KIR Bengkalis yang terletak di kulim.

Hal tersebut dirasakan karena kemungkinan tidak ada nya Sumber Daya Manusia (SDM)  penguji yang di miliki kabupaten bengkalis yang bisa ditempatkan di UPT KIR tersebut.

Sehingga Masyarakat atau pengusaha yang menggunakan jasa di anjurkan untuk melakukan uji KIR ke UPT yang memiliki penguji atau SDM yang memenuhi Kompetensi ditempat lain.

"Saya heran belakangan ini UPT KIR Duri tidak bisa lagi melakukan pengujian kendaraan bermotor dan bertonase seperti mobil tanki di UPT KIR Duri. Hal ini karena keluhan SDM atau penguji yang tidak ada. Malahan beberapa petugas menganjurkan di UPT lain seperti di UPT Pekan baru, Rengat serta UP Pelalawan. Sungguh Ironi jika mau melakukan pengujian KIR harus membawa kendaraan ke daerah lain yang jelas ini sangat membebani masyarakat atau pengusaha kendaraan. Tentu juga itu sangat mempengaruhi PAD Bengkalis yang mana merupakan kabupaten terbesar APBD nya beberapa waktu lalu. PAD Bengkalis akan terancam dan pastinya akan berpindah ke daerah lain, "ujar Boy Anas selaku Penggiat sosial serta ketua Keluarga Alumni Pelajar Mahasiswa Riau Yogyakarta (KAPEMARY).

Penurunan pelayanan ini sangat dirasakan membebani masyarakat serta pengusaha lokal di Duri ini yang harus membawa kendaraannya ke daerah lain hanya untuk melakukan pengujian.

Kembali ditambahkan nya, Berapa banyak mobil-mobil Tanki CPO, Vakum Truck, Mobil tangki Air dan sebagainya yang beroperasi di kabupaten Bengkalis. Ditambah dengan saat ini dihadapi dengan masa transisi antara Chevron ke Pertamina. Berapa banyak unit kendaraan-kendaraan baru dari perushaaan migas yang akan beroperasi dan melakukan Uji unit baru. Ini tentunya membuktikan ketidaksiapan Dishub Bengkalis dalam ikut andil dalam masa transisi blok rokan ini. Salah satu visi dari Bupati Bengkalis Ibuk kasmarni yaitu untuk meningkatkan PAD dengan strategi nya salah satu nya meningkatkan SDM yang ada. Kenapa penguji-penguji yang ada sekarang tidak di persiapkan untuk menghadapi masa transisi ini. Hal ini sangat di sayangkan SDM yang kita miliki tidak bisa mendukung kebutuhan pelayanan di masyarakat dan sektor industri dan masa transisi, "tambah Boy Annas.

Dishub Bengkalis yang harus dengan segera dan cepat untuk merespon ketidak siapan SDM yang ada untuk memasuki masa transisi sektor migas ini. Masyarakat sudah berusaha menjadi Masyarakat yang taat aturan, namun di harapkan juga pihak regulator seperti Dinas Perhubungan Bengkalis menyiapkan sarana dan prasarana, serta tenaga SDM yang maksimal agar siap menghadapi masa transisi ini.

"Bisa menjadi masukan untuk Dishub Bengkalis
Mungkin bisa MOU dengan kabupaten yang memiliki SDM sudah berkompetensi, namun MOU itu hanya SDM nya saja tetapi pengujian tetap di Duri agar menjadi sumber PAD Bengkalis nantinya. Dan ini hanya bersifat dalam jangka waktu tertentu seraya dinas terkait mencari atau menempatkan SDM yang benar-benar berkompetensi. Kabarnya Bengkalis ini hanya memiliki 2 orang penguji PTK 03, Sementara untuk mobil tanki harus PTK 04 dan 05. Dengan situasi yang mendesak, Dishub mungkin bisa melakukan permohonan diklat ke Dirjen Pehubungan dengan alasan situasional. Semoga ini menjadi masukkan untuk Pemkab Bengkalis khususnya Dinas Perhubungan, "tutupnya. ***


[Ikuti Detak60.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar